Minggu, 08 Desember 2013

Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Terbit : Juni 2010
Oleh : Tere-Liye
Bahasa : Indonesia

Novel ini bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga yang sangat miskin. Seorang ibu dengan dua orang anak yang sudah meninggalkan harapan bersekolah. Hingga akhirnya datanglah seorang malaikat yang memberikan sejuta impian terhadap mereka.

Berikut beberapa kutipan yang saya dapat dari novel ini: 

  • Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik .

  • Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih-sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekalipun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan itu. Tapi apa yang bisa kulakukan? Perasaan itu datang begitu saja..

  • Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku ibu, perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua….

  •  Dan sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, maka biarlah…. Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun… daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya…

  •  Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan