Terbit : Juni 2010
Oleh : Tere-Liye
Bahasa : Indonesia
Novel ini bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga yang sangat
miskin. Seorang ibu dengan dua orang anak yang sudah meninggalkan
harapan bersekolah. Hingga akhirnya datanglah seorang malaikat yang
memberikan sejuta impian terhadap mereka.
Berikut beberapa kutipan yang saya dapat dari novel ini:
Dia
bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan ibu dari
kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat
berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik .
Dia
sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih-sayang,
perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekalipun. Dan lihatlah, aku
membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan itu. Tapi apa yang
bisa kulakukan? Perasaan itu datang begitu saja..
Ibu
benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas.
Maafkan aku ibu, perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak
tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua….
Dan
sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku
lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, maka biarlah…. Biarlah aku
luruh ke bumi seperti sehelai daun… daun yang tidak pernah membenci
angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya…
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus
mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman
yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman
itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan